The art of lowering temper
20.34Please judge me. Boleh dikatakan, sifat sebelumnya dari gw adalah kebanggaan akan memiliki temper yang tinggi. Rasanya kaya diatas awan kalo lagi marah. Rasanya kaya paling jago kalo lagi ngamuk. Rasanya semua nya salah. Ga mungkin ada yg benar selain gw. Rasanya... Tak perlu di rasa lagi. Bentuk dari pelampiasan emosi negatif ini emang lebih gampang disatukan. Jadi kalo mau kekuatan super ya, marahlah. Biarpun pada nantinya fokus pada marahnya jadi ga jelas. Kita manusia, semua org bisa marah. Menurut gw marah itu penting. Biar orang tau dan ga semena mena pada kita. Biar orang tau bagaimana cara menghormati kita. Tapi ada saat dimana kita ga pengen suatu kemarahan itu jadi suatu hal yang kita sesalkan nantinya. Ya, gw emang pernah bilang gaada masalah ama penyesalan. Apapun yg terjadi, hidup gw akan tetap maju. Seiring dengan berjalannya waktu,gw menyesal. gw gamau ada penyesalan atas apa yang gue lakukan di dunia membuat gw diatas awan tapi menetapkan diri gw berada pada api neraka yang panas. Ini alasan gw. Silahkan, masing-masing bebas berpendapat. Bagi gw, takut sama Allah sudah cukup. Maka ketika gw marah dan kesal hanya dua hal ini yang gw lakukan:
DIAMLAH dan BER-ALIHLAH.
Jangan biarkan setan yg mengontrol diri. Youre the master of your mind. Ciao
0 komentar