The whole secret of existence is to have no fear. Never fear what will become of you, depend on no one.

To keep the body in good health is a duty, otherwise we shall not be able to keep our mind strong and clear.

The secret of health for both mind and body is not to mourn for the past, nor to worry about the future, but to live the present moment wisely and earnestly.

However many holy words you read, however many you speak, what good will they do you if you do not act on upon them?

The mind is everything. What you think you become.

There are only two mistakes one can make along the road to truth; not going all the way, and not starting.

Those who are free of resentful thoughts surely find peace.

We are shaped by our thoughts; we become what we think. When the mind is pure, joy follows like a shadow that never leaves.

Three things cannot be long hidden: the sun, the moon, and the truth.

I never see what has been done; I only see what remains to be done.

Your work is to discover your world and then with all your heart give yourself to it.

Ambition is like love, impatient both of delays and rivals.

Work out your own salvation. Do not depend on others.

Sent from my iPad

Ada alasan dimana gue bukan pendengar yang baik. Gue definitely bukan pecinta Mario teguh dan sejenisnya. Buat gue dia bull shit. Emangnya dia sehebat dan sesukses itu apa? Dia naik daun gara-gara orang pada mau dengerin bull shit nya dia. Gue bukan pecinta seminar, motivator dan segala bullshit. Gue adalah pelajar dari pengalaman. Dan akan terasa lebih baik dan makna jika hal tersebut gue rasakan terlebih dahulu. baru gue berani berbicara tentang experience tsb.

Menurut gue, kita ga usah percaya kata siapapun. Kita percaya sama apa yang telah kita percaya karena telah kita rasakan sendiri. Kalo si mario teguh kan ngomongnya gembar gembor banget ya macam dia udah paling bener aja jadi orang. Menurut gue semua orang bisa kali ngomong begitu. Kenyataannya kan ga seindah bayangan. Emang lo percaya juga mario teguh pengalamanya bisa seuniversal itu? Berarti dia adalah manusia tanpa masalah dong di dunia ini. Buktinya dia punya semua solusi kehidupan. Ya pokoknya menurut gue sih lo percaya omongan seseorang aja yang sudah dia alami sendiri. Dan lo gausah percaya juga sama omongan orang. Sebelum lo yang ngerasain sendiri.

Gue abis download applikasi budha's quotes. Dan ini quote cocok banget sama yang gue pikirkan selama ini. Kebetulan aja disampaikan dengan bahasa yang tepat. Kalo gue sampaikan mungkin jadinya ga se wise ini.

"Believe nothing, no matter where you read it, or who said it, no matter if I have said it, unless it agrees with your own reason and your own common sense."

Gausah percaya apa-apa, ga peduli dimana lo baca itu, siapa yang bilang, bahkan saya (budha) pun yang berbicara. kecuali lo setuju dengan alasan lo sendiri dan pemikiran lo

Gausah percaya sama omongan siapapun. Lebih baik lo cari solusi hidup lo sendiri. Dengan itu lo belajar. Dan jika lo menghadapi masalah hidup sendiri, jika lo terjebak lagi lo akan tau bagaimana cara menyelesaikannya


Ah, ini bakal masuk ke post selanjutnya. Bersambung, tapi beda jurusan si tapinya. I told u this is my productive december. Moga aja besok ada waktu buat nerusinnya.

Selamat Malam

For me, saving money its kinda hard. I cant keep money for long time.
Even its already in the bank. Electronic transaction makes everything
easier.

Buat gue, nabung itu susah banget. Banget, bukan aja. Dibilang
konsumtif sih nggak gitu-gitu amat. Gue hanya sedang menikmati hidup
kok. Kalo gue merasa ada hal yg worth it untuk dibeli, no doubt. Pasti
gue beli. Lagian kan gue juga ambisius. Kalo ga dapet? Ya harus dapet.
Jadi gaada kata enggak.

Sebenernya, gue ga sreg aja ama mindset nabung. Kayaknya sedih banget
gitu. Punya duit, udah kerja keras. Tapi pengen sesuatu ga kesampaian
dengan alasan lagi mau nabung untuk hal yang prioritas. Gue tau itu
hal prioritas. Tapi apa yakin segitunya?

Untuk mendapatkan sesuatu, kita ga harus keluar duit kok. Lo percaya
ga kalo rejeki itu datengnya dari mana aja. Ga cuman dari tabungan lo.
Iye gue tau.... Bukan berarti ngarep rejeki jatoh dari langit juga.
Menurut gue, hal yg lo inginkan masih bisa lo dapatkan dengan
pengorbanan yang setimpal. Ga harus duit melulu kaleek.

Gue punya mindset, bahwa segala kejadian buruk yg dianggap cobaan
hidup selama ini adalah bayaran gue untuk mencapai hal tersebut. Misal
nih ya, gue mau barang x yg notabene harganya mahal. Mau nabung atau
gue ngapain juga gue ga kebayang gimana belinya. Dan gue juga gatau
apakah nantinya gue ikhlas merelakan usaha gue untuk ditukarkan dengan
hal tersebut. Nah bayaran gue jadinya dengan kejadian apes lah atau
dikasih cobaan apa gitu. Alhamdulillah yang gue inginkan tercapai aja.
Im trying to turn negative into something positive. That is the rules
of universe. Ive talk about that before. And im a believer. Bukan
belieber ya. Gue besar bukan dijaman justin bieber. Gue besar di jaman
enno lerian belom mens ampe akhirnya malah hamil diluar nikah. Gue
percaya segala hal baik yang kita lakukan dan hal buruk yg terjadi
pada kita akan berubah menjadi hal baik untuk diri kita.

Pengorbanan mencapai sesuatu kan keluarnya macem-macem. Ga harus mau
materi keluarnya materi. Bisa dengan cara lain. Yg jelas untuk
mencapai sesuatu butuh pengorbanan. kalo pun pengorbanan udah di
berikan tapi hasil belom dapat. Jangan kecil hati dulu. Kita lagi ga
bermain sama materi yang bernilai. Kita bermain sama kepercayaan kita.
Allah yg memberikan nilai sama pengorbanan kita. Jadi, kalo belom
dapet ya itu berarti pengorbanan kita kurang. Belum sepadan sama yang
kita minta. Jangan pernag nganggap ga adil. Tuhan itu maha adil.

Yg paling penting adalah jangan berhenti berusaha. Percaya deh di
dunia ini gaada yg sia-sia. Mungkin adanya perngorbanan yg memberi
hasil maksimal. Allah kan memberi apa yg kita butuhkan bukan yang kita
inginkan. Usaha aja kita meyakinkan Allah bahwa hal tersebut memang
kita butuhkan. Dan jangan lupa untuk terus merayu Allah dengan
bersyukur dan berdoa. Serius. Didunia ini gaada yg sia-sia. Gaada
salahnya mencoba.

Dian Permata Sari

Sent from my iPhone

Politik. Hal yang paling gue bungkam dan lebih memilih diam di dunia ini. Takut gue ngomongin politik, eneg sendiri. Terlalu banyak sandiwara dan kebeohongan yang terjadi disana. Yang paling menyebalkan adalah kita gaakan pernah tau kebenarannya. Biarpun kebenaran pada akhirnya terungkap, gue juga ga yakin apa kebenaran yang terungkap itu adalah yang sebenarnya. Politik itu terlalu licik, menghalalkan segala cara. Kalo berpolitik harusnya tidak perlu kalian beragama.

Temen nyokap gue, seorang dosen fisip di universitas hasanudin makassar. Dia bilang dia suka politik. Karena emang dosen politik. Kata dia, Politik itu adalah bagaimana kita berdiskusi atau berembug agar kepentingan-kepentingan politik tercapai. Oh, kalo sekarang sih mungkin jadi kepentingan individu ya. Semua akan kembali kepada materi. Uang, uang, uang. Munafiklah orang yg berkata uang bukan segalanya. Uang emang bukan segalanya, tapi segalanya butuh uang. Apa? Keluarga? Percumalah kau punya keluarga tapi kalau kau hanya makan nasi aking setiap harinya.. Makan nasi kangkung. Kalo emang dari dulu idup usah sih masih bisa survive. Coba kalian... Biasa makan ayam tiap hari sekarang dikasi nasi sayur asem. Kabur pasti! Sudah bukan rahasia umum lagi kalau materi itu juga merupakan penyebab perceraian. Kalo begini, yang segalanya itu apa? Gausah munafik. Kita di hadapkan pada persoalan realita hidup. Bukan sama pertanyaan Pkn anak SD yang polos.

Kekuasaan. Sekarang ini banyak yang protes, katanya uang lah yang berkuasa, mentang-mentang bapaknya abcde lah jadi belagu dan sombong. Satu kata dari gue buat orang tersebut. SIRIK!!! Coba lo pikir kalo bapak lo menjabat di jabatan tinggi, sombong ga lo?coba lo pikir, kalo lo bisa punya duit banyak, sombong ga lo?bilang nggak?munafik ih. Lo tau naik jabatan jadi tinggi tuh ga gampang dan ga murah. Cari duit itu ga gampang dan butuh pengorbanan. Masa iya kalo hal tersebut lo dapet ga mau lo banggain sih? Orang yang protes hanyalah orang yg pengen di posisi tersebut. Tapi ga pernah kesampean. Gue berani bertaruh kalo misalnya keadaan berubah, sifat lo juga pasti berubah. Jadi, gue ga pernah menyalahkan orang yang punya kekuasaan untuk menggunakan kekuasaannya

Kalo sebel, ga terima? Makannya usaha. rasakan jadi orang yang berkuasa. Biar gaada yang menginjak-injak harga diri lo. Jangan bisanya protes doang. Capek. Kaya orang susah lo bisanya ngedumel aja. Bergerak lah! Tunjukin sama mereka kalo lo lebih hebat dari mereka. Bagi gue, sukses adalah pilihan hidup. Kalian bisa milih yang lain emang. Tapi kalo sukses itu harga diri. Akan gue perjuangin terus sampe mati.

Alasan gue berpikir seperti ini adalah. Gue mau hidup gue punya kurva klimaks tentang kesuksesan gue. Gue gamau hidup gue datar. Seperti gue bilang, harus ada hal kongkrit.

Sebenernya sih saat ini hidup gue fine-fine aja. Pas-pas an lah. Pas lagi pengen apa yaa ada aja. Pas lagi gaada ya nggak ada. Entah dari mana dan siapa perantaranya gue terima aja. Bersyukur banget terus terusan. Gila kali lo ya, resolusi 2011 gue gada apa-apanya sama yang udah gue dapetin sampe detik ini. This is too much!. Cuma bukan manusia kan namanya kalo cepet puas? Kebetulan juga, gue ga pernah se bergairah dan se semangat ini untuk mengejar sesuatu. Gue ga pernah seyakin ini sama masa depan yang mau gue capai. Yaiyalah, yang biasanya gatau mau jadi apa, sekarang gue bisa membayangkan apa yang mau gue lakukan sampai beberapa tahun ke depan. Biarpun masih ada ketakutan dan struggling di hati. Gue bersyukur banget di 2011 ini. Semoga ue dapet yang terus membaik di 2012 nanti dan seterusnya

Ini ada copas-an dari blog ini juga di tanggal 24 September 2010. Setahun yg lalu. Judulnya Zero.

Sukses adalah suatu Kewajiban
Kegagalan adalah suatu Ujian
Resiko adalah suatu Tantangan
Tapi, Menyerah bukanlah suatu Pilihan

banyak cara untuk menggapai sebuah kesuksesan. resiko pasti akan ada dan mau tidak mau harus kita hadapi agar kesuksesan tercapai. setiap tujuan tidak akan selalu berhasil. Kita pasti merasakan sebuah kegagalan dan keterpurukan. Tetapi menyerah bukanlah suatu pilihan

Gue harus mengembalikan segala pemikiran gue selama ini sama tulisan gue diatas. Gue yg menulis hal diatas, gue ga nge quote itu dari mana pun. Itu berasal dari pemikiran lain gue. Bagaimana gue bisa lupa sama hal tersebut. Baiklah, Dian Permata Sari. now its your turn! Biarpun gaada yang mendukung, Gue harus bikin keputusan sendiri yang nantinya akan gue nikmati ataupun gue sesalkan sendiri.

For God shake, i really mean it to write about this thing. Im a thinker. Too much to think before i really started it. For example, i just spend my 30 minutes to think when i should start writing. Wtf! Funny i thought. And maybe thats why i failed in many things. Cause at the end im really thinking hard about how its gonna work? am i really cant handle that?is that the best?many question show up before i'm doing that.

Ini hari kamis, seharusnya besok baru hari inspirasi gue. Cuman gue udah menganggap minggu ini gue ga produktif banget. Gaada hal yang amat berguna yang selesai minggu ini. Tapi gue gamau kelihatan pathetic banget lah. Kan udah dibilang, gue tipe pemikir. Jadi banyak pemikiran gue yang gue syukuri dan gue merasa itu adalah sesuatu. Hasil dari minggu ini adalah pemikiran.

Akhir-akhir ini, gue menyadari. Umur gue udah 19 tahun. Gue mikir, apa yang sebenernya udah gue capai sekarang ini. Dan gue membayangkan apa yang terjadi di gue beberapa tahun kedepan. Ternyata kalo gue mulai menargetkan hidup gue, waktu yang tersisa ga cukup ya. Sebenernya gue cukup menyesal juga kenapa gue baru menyadarinya sekarang ini. Coba dari gue masih sma paling nggak di umur 17 tahun. Pasti gue akan terfokus sama yang gue mau.

Oke, gue udah pernah gagal. Setelah kelulusan sma gue, gue gatau harus mengarahkan kemana hidup gue, apa yang sebenarnya gue mau lakukan, gue mau jadi apa, dsb. Dan bodohnya gue butuh waktu satu tahun buat nyadarin kalo gue juga bego. Selama ini, gue bukan ingin lebih baik, tapi hanya berusaha lari dari kenyataan dan menyalahkan keadaan. Terserah pada mau bilang apa. Yang jelas gue sih bersyukur pada akhirnya bisa juga menyadari kalo realitanya seperti ini. Masih belum terlambat menyadari hal ini. Menurut gue.

Saat-saat sekarang ini pula, gue juga baru kepikiran. Ternyata banyak banget hal ga tuntas di dunia gue. Bukan cuma si perkuliahan ini. Banyak!!. Emang perkuliahan yang terbesar. Soalnya paling berdampak pada hidup. Tapi hal lainnya banyak juga yang terlewat. Anggaplah gue anak jaman. Gue hanya mengikuti perkembangan jaman. Ketika jaman nya sudah lewat. Hal tersebut juga akan segera lewat dari kehidupan gue. Tapi bukankah begitu? Hidup itu berubah. Didunia ini gaada yang abadi. Bahkan perubahan itu sendiri pun ga akan abadi.

Di umur 19 ini, yang ga sampe 3 bulan lagi umur gue bakalan 20. Gue kayaknya ga rela aja kalo hidup gue kok standar ya. Gaada gebrakan hidupnya gitu. Gue pengen ada sesuatu yang wah sebelum gue benar-benar menjadi dewasa. Ketika udah mau melangkah, melakukan suatu hal yang gila. Yang keluar selanjutnya adalah sisi dimana gue tipe pemikir. Gue sangat takut memikirkan ke depannya. Takut gue malah menyesal, takut gue malah gagal. Pokoknya ketakutan itu deh yang terus membayangi diri gue sampe saat ini.

Masih ada satu pertanyaan di otak gue. Bagaimana seorang yang sukses dari 0 itu memulai kehidupannya?. Dapet dari mana duitnya, modalnya?. Kalo dari cerita the billionaire sih dia dulu jualan dari game onlinenya. Tapi kan setelah itu dia bangkrut. Abis segala simpenannya. Ga diceritain lagi dia dapet duit modalnya tuh dari mana. Dari orang tuanya kah? Oh ya, gue juga udah baca beberapa biografi sebelumnya. Yang gue harap bisa menginspirasi gue. Tapi Gue belum dapet bener cerita orang yang sukses dari orang tuanya bukan siapa-siapa. Karena hal yang paling bikin penasaran dan sampai saat ini gue belum dapet jawabannya itu bagaimana sebenarnya cara memulainya? Sebagian besar realita yang gue dapet adalah paling nggak orangnya adalah sesuatu. Biarpun di biografinya tertulis dia orang ga mampu, tapi ternyata bapaknya itu punya jabatan. Sigh, berarti ga bersyukur dong ya? Sampai saat ini gue masih mecari tahu.

Mari kita bahas tentang pembuatan e-ktp di kelurahan kelapa gading sejauh yang gue alami. Oke pertama, untuk bikin ektp kita membutuhkan surat undangan dari kelurahan. Nah, di komplek gue, RW 19 dijadwalkannya ektp tanggal 10-11 desember. Dan RT gue kebagiannya hari sabtu alias tanggal 10 nya. Dan cerita ini dimulai pada tanggal itu.

10.12.11
Nyokap pergi senam kan. Pulang2 jam 7an teriak-teriak suruh gue ke kelurahan katanya orang udah pada ngambil nomor antrian untuk ektp. Karena diundangannya tertulis jam 8-17 ya gue santai ajalah. Mau ngapain coba dateng cepet kalo sampe sana masih pelanga pelongo doang nunggu petugas dateng. Malah liatin kericuhan rempong. Alhasil jam 8.00 gue sampe kelurahan. Parkir susaaahh... Penuhhh banget!!! Dan disana rame orang ngumpul kaya kalo kita liat berita orang lagi ngantri BLT. Melihat muka-muka banyak yg familiar. Iyalah!!! Tetangga cuy! Berapa taun tinggal disono... Eh ternyata gue sampe sono emang beneran telat. Gue ga kebagian nomor antrian. Orang udah pada dateng dari subuh. Gue? Jelas telaatt.. Alhasil gue pulang, melanjutkan hidup, dan mencoba belajar dari kesalahan.

11.12.11
Setelah solat subuh, oh ya sebelumnya, setelah mengetahui kalo ektp gausah sesuai tanggal di undangan, tadinya nyokap nyuruh senin aja, soalnya doi juga janjian ama bu lurah. Biar jalannya lancaran dikitlah. Akhirnya jam 6 gue langsung berangkat ke kelurahan. Gue menulis nama gue yg ternyata gue udah urutan 176! Wtf! Jam 6 pagi?!? Ya udahlah yg penting setahu gue urutan katanya 300 kk perharinya. Merasa aman, ya gue terima-terima aja. Dan dari jam 6 itu, untuk mendapatkan nomor antrian resmi dari kelurahannya, kita harus nunggu mereka (petugas) dateng dulu tentunya pada pukul 08.00. Disana banyak orang protes ngedumel, disana banyak ricuh, disana banyak ketidak percayaan masyarakat pada pemerintah, dsb. Ya tebak aja gimana mau mood gue jadi bagus. Pagi-pagi dengernya orang ngoceh emosi menggebu-gebu. Pokoknya semua suara sumbang negatif lah! Akhirnya gue dipanggi sekitar 8.30 lah. Menulis nama di urutan 176 tp dapetnya nomor 302 itu sesuatu banget. Kata petugasnya sih emang ada kartunya yg ilang, karena ga dibalikin lagi. Jadi nomor tersebut emang gaada. Di skip tuh sekitar 100an nomor!! Dari situ pula gue denger suara sumbang yang bilang kalo itu sebenernya nomor titipan dari org yg males ngantri dan pake jalur "cepat". Ada maen lah pokoke ama petugas. Masalah nomor ilang sih masuk akal juga. Kalo ampe seratusan sih wandatau banget. Dengan nomor 302 itu tadi,gue sih ga masalah nomor berapa. Karena emang gue mau datengnya sorean aja. Gamau nongkrongin terus-terusan di kelurahan. Males banget dah. Banyak urusan booo.

Dari situ pergi nntn drift di kemayoran. (Untuk post tentang drift kemayoran bisa cek ke blog gue yg lainnya www.dianpermatasari.tk) Dan gue balik sekitar jam 3an. Nah gue lewatin aja tuh kelurahan, sekitar jam 3an itu masih nomor 250an yg baru di panggil. Untuk gue masih 50 nomor urutan lagi. Kata tetangga gue yg disono, mungkin bakal dipanggil sekitar sejaman lagi. Oke gue pulang dan ishoma sebentar. Jam setengah 5an gue brgkt lagi... Ternyata udah nonor 304. Gue kelewatan 2 nomor antrian. Eh tapi ternyata karena ga begitu jauh, gue gausah ngantri lagi. Langsung masuk, langsung kelar 😊

Gue sih bangga banget sama diri gue. Secara dalam satu kk ini, semua yang ngurusin proses ektp ini adalah gue, mulai dari bangun pagi sampe capek ngantri. Menurut gue ini pengalaman. Dan gue bangga sama diri gue karena gue telah menjalankan proses ini dengan jujur , baik, dan benar. Gue telah menjalankan birokrasi di negeri ini. Walaupun gue juga mendengar hal-hal miring masyarakat mengenai proses ini. Alhamdulillah gue belajar sabar. Gue salute sih sama om-om yg sibuk nyari duit buat keluarganya tapi masih sempet untuk bikin ektp ini dan menjalankan peraturanya pula. Untuk saat ini sih gue belum nemu tuh yang suap-suapan. Tapi kalo emang ada yang begitu sih gue berani jamin banget petugas kelurahan sini pasti kaya raya. Secara kelapa gading... Cina males repot semua. Kalo kertas bisa meringankan kerjaan mereka sih pasti dikasih kertas. Tapi gue emang belum nemu aja sela nya mereka para penyuap. Kalo main kerabat alias kkn sih mungkin ada. Tapi ya itu rejekilah.

Gue Suka juga sama kalimat om-om tetangga gue blok O. "kalo ngehadapin ginian kita harus positif terus pak". Bener banget om. Tapi terkadang gapapa sih om kalo misalnya udah kelewatan juga orangnya 😁

Tapi kasian adek gue masalah lagi di ktp nya. Tahun ini baru bikin ktp. Kmrn ngurus lama gara2 dia terdaftar di kk nya laki-laki. Udah diurus ruh baru bulan2 kmrn kelar. Eh td bikin ektp juga gabisa. Doi katanya mesti urus lagi karena databasenya lelaki 😒. Payah sih birokrasi negeri ini. Kalo udah gaada yang salah dari kita, dan udah mulai nyalahin sistem. Semua mahkluk hidup tau apa ujungnya $_$

Nb: kalo bikin hari biasa ternyata sepi di kelapa gading ini. Dan alasan kenapa RW gue dapetnya weekend adalah... Ternyata nyokap gue yg bilang sama pak lurahnya kalo undang rw sini weekend aja. Soalnya susah warganya pada sibuk weekday banyak kerjaan. Cih.... 😥😒😱👊💢

Sometimes, there's many things belong to me. Even thats not mine. But sometimes. There's a things doesnt belong to me. Even thats already mine. Rules of universe

Ada hal-hal yang memang di peruntukan atau di takdirkan untuk kita biarpun hal tersebut sebenarnya adalah milik orang lain. Dan hukum timbal baliknya juga berlaku. Dimana ada hal lain pula yang sebenarnya sudah menjadi milik kita, tetapi sebenarnya hal itu ditujukan kepada orang lain. Mungkin kita memang di tunjuk sebagai saja

Pasti kita semua pernah kehilangan duit ya. Baik yang benar-benar hilang atau dalam artian hilang karena telah digunakan. Menurut gue hal ini adalah hal yang gue maksudkan. Itu duit udah jadi milik kita tapi ditakdirkan untuk menjadi rejeki orang lain. Kalo dalam konteks di belanjakan sih fair enough ya. Tapi kalo duit itu hilang? Jatuh, lupa naruh dan sebagainya?. Yang jelas maksud gue disini adalah kita udah ga jadi owner dari barang tersebut lagi. Dalam hal ini sih mindset gue adalah this money belong to others. Mungkin ada yang lebih butuh sama duit itu misalnya. Kan katanya Allah memberikan apa yg dibutuhkan bukan di inginkan. Jadi yaa mungkin aja kita lagi belum butuh. Di dahulukan org yg membutuhkan. Pengembaliannya, suatu saat kita butuh sesuatu, akan ada balasan bahwa Insya Allah urusan kita dipermudah.

And please dont forget about the feelings when ure found the money. Pasti juga pernah kan ngalamin rejeki ga di sangka-sangka? Kalo kata orang mimpi ketiban durian runtuh. And u should know about hows the feeling. Its more than happy isnt it?really like a mood booster for all day. Sepanjang hari mood bawaanya bisa enak banget. Eh, ralat. Hanya Untuk orang orang yg tahu aja bagaimana caranya bersyukur. Bagi yg gatau, yang ada palingn hanya komplen. "aduh, apes banget sih nemu duit tapi cuma segini.... Beli xxyyzz aja pasti ga cukup.....". And for those people who's really like that. Cant you see close sign at ur browser tab? Just click that right now. You re not alien enough to read ma blog.

Oke lanjut, yak maksud gue secara singkatnya adalah. Banyakin bersyukur aja. Jangan terlalu fokus sama hal yg negatifnya. Terlalu banyak hal positif untuk di syukuri. Lihat lah segala macam persoalan dari dua perspektif berbeda. Kalo kita nemu duit aja seneng kan? Kaya dapet rejeki ga disangka! Nah coba applikasi kan kalo misalnya skrg kita adalah pemberi rejeki tsb. Pasti yg nenu juga seneng kan? Ya timbal balik deh Bikin org lain senang. Bersyukurlah... Serasa jadi tangan kananNya Allah SWT... Menyebarkan segala kebaikan dan kebahagiaan

Dian Permata Sari
Sent from my iPad