Kemudian ikhlas. Apahhh itu ikhlasss.. Masa aku sudah memikirkan plan A sampe Z. Ga mungkin miss, ga mungkin gagal. Ehh hasilnya malah 0. Meennn i dont believe hal-hal kaya gituan. Menurut gw semua ada itungannya soalnya dan plan yang baik memberikan hasil yang baik. But that shit keeps happening. Theres nothing you can do...

Lalu tawakkal...... Oh maemunaaahh (biar kaya mba pita 😂). Aku nda religi-religi amat. Tawakkal artinya apa itu manalah ku pernah tau... Ya teori nya sih tau. Bahwa tawakkal ikhlas dan pasrah berserah diri ya sama Allah? Ya kurleb gitu deh. Tapi cuma paham teori nya saja

Setelah gw kebanyakan mikir dan banyaknya cobaan hidup yang kulalui entah kenapa aku menyimpulkan semua hal tersebut menjadi suatu.... Keimanan. Dimana iman yang menurut saya adalah kepercayaan. Lalu apakah maksud dari keimanan dan kepercayaan itu. Nah loh ribet lagi... Ya pada intinya jika kita percaya dan yakin akan sesuatu, kita tidak akan mempertanyakannya. Tapi jangan sampai bodoh. Percaya sama hal yang pasti aja. Ya dalam rukun iman pun iman yang paling pertama adalah iman kepada Allah. Udah gausah ditanya karena keimanan yang lainnya pun landasannya karena Allah.

Demikian tauziyah sotoy dari saya... Maapin kalo ga bermanfaat. Tapi ini gratis ga pake tarif jadi tolong jangan bikin akun haters buat saya. Dan aku gaada yg endorse juga jadi benar2 tidak duniawi sekali post ini...

Pada fase ini ketika bebanmu sudah tercabut biarpun hajatmu belum terpenuhi sesungguhnya Allah Maha Pengasih lagi Maha Penyayang. Dia telah memberikan apa yang engkau butuhkan di saat yang tepat dan di waktu yang tepat. Apakah yang akan kamu lakukan? Sebut saja move on dan sudah melupakan perkara tsb. Apakah kamu akan berhenti berdoa dan meminta yang kamu minta sebelumnya? Atau hal sebaliknya? Entah kalo menurut gw itu juga cobaan aja dari Allah bagaimana kesungguhan kita dalam berdoa dan meminta sama Allah. Entah sampai kapan suatu doa itu dikabulkan. Para nabi aja bisa puluhan tahun. Kadang gw juga ga sabar dan pengen nanya sampai kapan harus berdoa? Kapan dikabulinnya. Lalu gw ingat sama pertanyaan gw sendiri dimana gw mikirin gw napas dan bilang sama diri sendiri "gila ya! Napas tuh capek banget hirup buang hirup buang. Kalo kita lupa gimana?(padahal ga mungkin). Sampai kapan kita harus napas sih inhale exhale?". Kemudian jawabannya adalah sama dengan doa. Doa bagaikan napas. Kapan berhenti napas? Sampai tidak bisa bernapas lagi. Kapan berhenti berdoa? Sampai tidak bisa doa lagi.

Saya takut ketika saya marah. Saya takut ketika saya tidak bisa kontrol diri. Saya takut ketika saya sakit hati. Saya takut ketika saya menjadi orang lain. Saya takut ketika saya lupa dengan diri saya. Saya takut ketika lupa dengan sekitar. Saya takut menyakiti hati orang lain. Saya takut kesalahan saya tak termaafkan. Saya takut dosa saya tidak terampuni. Saya takut saya tidak bisa menjalani hidup seperti biasa.

Remember my post about the art of letting go. Sesuatu yang sudah terjadi dengan kita, sesuatu yg belum terjadi dengan kita ataupun sesuatu yang sedang terjadi semuanya merupakan takdir. Sesungguhnya hanya satu yang bisa mengubah takdir yaitu doa. Maybe i sounds like spiritual guru or something. But cut shit out i wont says anything. Rasain aja sendiri...

Sesungguhnya dibalik rasa sakit hati itu ada yg lebih menyeramkan. Yaitu perasaan ingin membalas. Karena sejujurnya saya adalah pendendam. Yg berkutat diotak saya adalah rasa sakit hati dan 99% nya marah. Makannya kalo mikirin sakit hati sama orang pasti gaada habisnya. Makannya mulai sekarang jika hal buruk terjadi sama gw. Gw pasrahin sama Allah. Aku percaya bahwa semua yang ditakdirkan untukku takkan melewatkanku dan  semua yang melewatkanku bukanlah takdirku. Simple. Tapi butuh di brainwash. Mintalah maka Allah akan mengabulkan karena Allah sebaik-baik penolong dan sebaik-baik pelindung. Lakukan sesuatu karena Allah. Bukan karena seseorang. Lets try. Semoga semua orang diberkahi Allah.

Happy fasting!